pekerja pengguna motor Ibukota, “effortnya” luar biasa

YUDIBATANG.COM – Halo brother biker 😀 … artikel tentang pekerja pengguna motor. Dulu, tahun 2010 yudibatang pernah dapat job inspect sepeda ontel didaerah gunung putri Bogor. Untuk memudahkan saat berangkat dan pulang kerja, yudibatang memilih tinggal dikos-kosan didekat pabrik. Alasannya disamping harganya murah juga bisa lebih bebas dan kenal dengan penduduk setempat. Nah.. tempat kos yudibatang ini dihuni oleh suami istri yang sudah cukup berumur dan memiliki dua orang putra. putra Yang pertama tinggal ikut orang tua, sedangkan putra yang kedua tinggal diluar kota.

( Baca : 7 alasan mengapa saya enggan menggunakan knalpot racing untuk harian)

Selama seminggu pertama tinggal dikos-kosan, yudibatang tidak pernah bertemu muka dengan putra ibu kos ini. Saya hanya tahu ada motor suzuki tunder 125 yang selalu parkir digarasi pas malam hari. Pas dihari minggu, yudibatang baru bisa bertemu dan ngobrol-ngobrol dengan putra ibu kos. Ketika yudibatang bertanya kok nggak pernah kelihatan, beliau menjawab karena setiap hari harus berangkat pagi-pagi sekali sekitar jam setengah lima pagi, agar tidak terjebak macet dan tidak terlambat masuk ketempat kerja. Karena kalau sampe terlambat, uang insentipnya bisa hangus.

Begitu pula disaat jam pulang kerja, pekerja pengguna motor ini harus berjibaku ditengah kemacetan, sampai dirumah sekitar jam sembilan malam. mandi, makan lalu tidur besoknya kagiatannya sama saja. Ternyata ada yang lebih gila lagi, yaitu karyawati ibu muda yang harus meninggalkan rumah untuk bekerja disaat masih tidur, berangkat kerja jam empat pagi masbro!! Hadehh… Bersyukurlah yang tinggal didaerah atau dikampung, pagi-pagi masih bisa molor, bangun jam 7 masih bisa ngopi-ngopi dan udad-udud. Salut untuk pekerja dan pemotor ibu kota.