Halo brother biker š … Yups share pengalaman lagi tentang seputar polisi lalu lintas. Mungkin sebagian brother biker pernah mengalaminya juga. Dulu saat yudibatang masih tinggal dikampung, pernah suatu hari saya lagi berkendara sepeda motor boncengan dengan teman. Teman yudibatang ini kebetulan lupa membawa SIM.
Nah..apes!! ketemu razia polisi ….Ya wis pasrah saja. Dari kejauhan saya melihat kakak kelas yang sudah lulus dan menjadi polisi, ikutan dalam acara razia tersebut. Saya bilang keteman saya yang mengendarai sepeda motor. “Itu..tu.. ada siA yang dulu kakak kelas kita diSMA” (Dengan harapan agar bisa lolos dari razia). Namun..ternyata tidak seperti yang diharapkan. SiA yang dulu waktu sekolah kelihatan akrab dan baik, begitu melihat kami berdua, langsung mlengos pura-pura nggak tahu dan nyolek teman polisi yang lain. Teman polisinya yang dicolek seperti sudah tahu dan langsung “menangani” kami berdua. Sukses dah kena tilang !! Setelah selesai “proses tilang-menilang”, barulah teman kami nyamperin.
Polisi A : “Heh wad?? bisane mau ora merek maring aku?” translate “Heh wad, kenapa tadi nggak mendekat kesaya?”
Teman Yudibatang : “A*u!! raimu pura-pura dalam perahu!!” translate : “An*ing lu!! Kamu pura-pura dalam perahu!”
PolisiA : “Ha..ha…sorry kyeh ..lagi tugas soale!!” translate : “Ha..ha.. maaf yah.. lagi tugas soalnya”
Yah.. begitulah dilema seorang Polisi saat menjalankan tugas Razia, kalau ketemu temen ya mendingan pergi dan menyuruh polisi lain yang nggak kenal untuk menanganinya. bagaimana dengan pengalaman anda? š
iya, tetangga dirumah juga ada yg jadi polisi
Kenal sama oknum polisi itu banyak ruginya daripada untungnya. Sudah banyak yg membuktikan.
gak tau karena gak ada
š
ha..ha..ha….
nang ndi2 pulisi pada bae polahe aya kue.
Ho’oh mbah š
aku malah biasane dipereki mas yud karo polisi kenalan,,,
sontoloyo…. maaf kang….. kesel soalnya…. hehe