Halo brother biker 😀 …. Melanjutkan artikel sebelumnya tentang bulying atau perploncoan dalam perekrutan calon anggota baru sebuah klub motor, dimanapun ada artikel tentang bulying disebuah blog hampir dipastikan banyak yang tidak setuju dan menentangnya. Karena menurut yudibatang sendiri, bulying itu tidak mendidik menjadi baik tapi malah mendidik menjadi arogan!!
*poto yudibatang bersama komunita Koboi (dulu) dijakarta
nah..berikut ini 3 poin menurut yudibatang yang perlu diterapkan dalam perekrutan calon anggota baru sebuah klub motor. 😀
1.Memahami dan mengamalkan budaya tertib lalu lintas
Namanya sebuah klub motor, tentu aktifitasnya berhubungan dengan berkendara sepeda motor. Hal yang perlu ditanamkan dalam berkendara sepeda motor ya tahu dan mengamalkan budaya tertib lalu lintas. Namun dalam prakteknya banyak lho member sebuah klub motor yang kurang memahami (malah ada yang blank tentang peraturan lalu lintas).
Pengalaman yudibatang saat ikutan acara sebuah klub motor, ketika pak polisi sedang berbicara diforum sambil menerangkan tentang marka, rambu-rambu dan lain-lain, hanya sedikit member klub yang mendengarkan. Selebihnya pada asik ngobrol dan dolanan sendiri. Begitu pak polisi selesai bicara dan acara dangdutan dimulai, barulah peserta pada semangat dangdutan
2.Sikap santun dalam berkendara
Jalan raya itu milik polisi Pemerintah dan digunakan bersama-sama untuk kepentingan rakyat, maka dari itu kita harus memiliki sikap menghargai dan toleransi dengan pengguna jalan yang lain. Stigma yang menempel kuat dimasyarakat tentang sebuah klub motor itu selalu arogan dijalan, walau tidak semuanya begitu. Untuk memulai agar santun berkendara ya dimulai dari diri sendiri.
3.Pengetahuan tentang sepeda motor dan seluk beluk motor klub
Jangan ngaku biker kalau tidak pernah uthak -athik tentang sepeda motor. Minimal ya tahu dasar-dasarnya seperti yang pernah saya tulis diartikel ini Ketrampilan dasar mekanik yang diperlukan bagi seorang biker
Hal ini sangat bermanfaat terutama bila sepeda motor kita mengalami trouble ringan dan kita bisa menanganinya sendiri, atau bila ada pemotor lain mengalami trouble (jauh dari bengkel) kita bisa membantu menanganinya. Nggak lucukan ngaku biker tapi ngencengin dan ngendorin baut saja nggak bisa, cuman mau ngencengin rantai saja harus kebengkel
Bagaimana menurut anda? 😀
malah ada cuma melumasi rantai aja ke bengkel…
Ha..ha…
setuju pak le…
setidaknya ga harus berorientasi pada motor atau kendaraannya saja, tetapi sasaran utama club atau komunitas motor harus bisa membentuk karakter, mengembangkan potensi anggotanya ke arah yang lebih baik…
salam solid dari komunitas kecil di kota Bogor pak Le..
Independent Ninja Buitenzorg
smpe skrg blm bs ngencengin rantai..
setuju
satu lagi mas….
its just a bike…
its just a club…
bukan agama/nusa dan bangsa yang harus di bela sampai mati 😀
jangan cuma gara-gara beda motor atau beda club gontok-gontokan…
atau cuma gara-gara ada yang sekedar mengingatkan dianggap menjelek-jelekan.
malu sama kucing..