Halo brother biker 😀 … Jalan pantura merupakan jalan raya besar yang menghubungkan kota-kota dan daerah-daerah disepanjang pantai utara. Jalan raya ini setiap saat selalu saja ada perbaikan jalan, entah disengaja atau tidak, biasanya perbaikan jalan atau betonisasi ini silih berganti antar kabupaten/kota madya.
Nah…karena seringnya jalan raya pantura mengalami perbaikan dan betonisasi, otomatis ketinggian jalanpun semakin lama jadi semakin tinggi dari tanah disisi-sisi jalannya. Maka rumah-tumah dan bangunan-bangunan dipinggir jalan raya pantura kalau tidak “mengikuti” ketinggian jalan raya tersebut, lama-kelamaan akan “tenggalam”.
Tak heran banyak pemilik rumah dan bangunan dipinggir jalan raya pantura saat membangun rumahnya atau bangunanya ketinggianya “dilebihkan” untuk mengantisipasi efek “tenggalam” terlalu cepat. Kalau masbro perhatikan, rumah dan bangunan lama dipinggir jalan raya pantura yang tidak “diupgrade”, posisinya jadi lebih rendah dibanding jalan dan trotoar…yah..begitulah nasib rumah dan bangunan dipinggir jalan raya pantura. Kalau pas musim kemarau kemasukan banyak debu sedangkan kalau musim banyak hujan, kebanjiran.
kalau pas ada perbaikan jalan, betonisasi serta pemasangan saluran air dan lain-lain, mereka jadi sulit untuk bisa keluar dan masuk kerumahnya sendiri. Yang bikin jalan sepertinya sudah “mengagendakan” perbaikan jalan yang “abadi” 😀
yg kop-kop itu kontraktornya, dimana saja, umumnya proyek jalan raya selalu tambal sulam….. jarang ada jalan bisa tahan 20 tahun tanpa tembelan renovasi …… mentalitasnya perlu dirubah …. mungkin juga perlu peningkatan IQ biar bisa menemukan teknik pembangunan jalan yg tahan gempa 10 SR dan awet tujuh turunan
belum lagi galian bekas proyek yg seringkali mengganggu ….. heran ooh heraaannnn ….. seringkali ktemu proyek kontruksi yg malah destruktif ….wewww
Bisa aja sih di bikin kuat, tahan bertahun2.. tapi…. wani pora?
Proyek abadi, misalnya dari timur perbaikan mengarah ke barat, belum sampai ujung barat, jalan yg di timur sudah rusak lagi, sampai barat perbaikan diulang lagi dari timur ke barat, dan seterusnya…
Iya bro, memang begitu kenyataannya. proyek tembok cina saja kalah 😀
Proyek tanpa henti, misalnya dari timur perbaikan mengarah ke barat, belum sampai ujung barat, jalan yg di timur sudah rusak lagi, sampai barat perbaikan diulang lagi dari timur ke barat, dan seterusnya…
nyuwun sewu mas
Monggoh mas Vijay 😀
Selalu peninggian jalan,padahal perbaikan jalan ga’ harus selalu di tinggikan.
Cba liat di youtube di luar negeri perbaikan jalan ga’ selalu di tinggikan,malah di keruk.
Belum selesai betonisasi jalur pantura,jalur yg dibangun lbih dulu udah mulai keliatan licin,biasane ditikungan tajam kenceng kaya tikungan jatisari
ada yg rumahnya tenggelam separo di pantura, aku eroh dewe 😀
kasian sih. tapi rumahku dewe yo juga tinggian aspalnya ketimbang tanah halaman.
di luar negri kalok ngaspal kan dikeruk dulu ben gak tambah duwur
————-
https://touringonline.wordpress.com/2015/09/17/bikin-cajon-sendiri-yuk/
bkin pemandangan rumah jelek..
ttp lbh mantap aspal hotmix
Kadang yang jadi pertanyaan, pelebaran jalan atau peninggian jalan ada batasannya atau tidak ya?? Jadi kebayang kalo pelebaran jalan tidak ada batas. Maka bumi isinya jalan raya selebar lebarnya:-)
padahal udah ada Cipali, masih aja banyak proyek di pantura
jalan beton sebetulnya gak enak
karena beton itu sifatnya kaku/rigid
sedangkan aspal lebih lentur
secara pemeliharaan, beton lebih murah daripada aspal
tapi aspal jauh lebih nyaman, beton kalo udah kering bergelombang,naik motor di atas jalan beton bikin tangan cepet pegal dan badan capek..bayangin aja kalo pantura full beton, naik motor bisa lebih bahaya
selain itu karakter beton yang kasar lebih cepat memakan karet ban
Kalau jalannya awet kayak di luar negeri, kontraktor dan pejabat urusan perbaikan jalannya mau makan apa? Anak-istri gak bisa sekolah dan jalan-jalan ke luar negeri lagi dong. Belum lagi musti beli Hermes buat istri dan simpanan. 😀
Proyek abadi kemen p.u tu..
Betoool sekali Gan…agak aneh aja, anggaran katanya belum sepenuhnya terserap ya (klo ga salah dgr)…mereka yg berada di dinas terkait dengan perekrutan yang “luar biasa” kenapa ga memberlakukan proses pengerukan terlebih dahulu ya baru dibeton ulang…kasian juga untuk rumah yang disisi kanan kirinya….koplak juga sih ya…IMHO sbg orang awam Gan