Halo brother biker 😀 … Dulu saat awal-awal yudibatang buka usaha toko mebel rotan, setiap belanja barang pasti saya datang sendiri, blanja sendiri dan cari truk sendiri untuk muatan barang dagangan. Nah… ada satu pengalaman yang cukup menarik saya share bagi para pembaca sekalian. Saat itu saya berangkat dari palimanan cirebon sekitar jam 10 malam dengan menggunakan jasa truk engkel (truk yang ukuran sedang).
Truk ini awaknya hanya satu orang alias tanpa kenek. nama supir truk tersebut adalah Bro Harko asal dari jepara jawa tengah. Sepanjang perjalanan dari cirebon hingga tegal, lalu lintas relatif lancar dan tidak ada “oknum polantas” yang meminta jatah. Sampai diPemalang supir merasa mengantuk, sayapun menyarankan untuk berhenti dan istirahat sejenak. Jam setengah dua malam, perjalanan dilanjutkan. Truk ini melaju santai, maklum truk tua bangka 😀 Sepanjang perjalanan kami ngobrol-ngobrol berbagai macam tema.
Jam tiga pagi truk memasuki wilayah pekalongan dan saat melintas diSPBU sebelum gedung eks Sri ratu pekalongan, ada seorang pengendara motor disisi kanan truk yang menyamakan kecepatan dengan laju truk dan berbicara sesuatu dengan supir. Saya melongok kearah kanan, pemotor tersebut mengenakan helm full face dan berjaket hitam. lalu supir yang bernama harco itu tangan kanannya mencri-cari sesuatu disakunya (seperti mencari uang).
*poto ilustrasi
lalu harco bilang kesaya “mas saya tolong pinjam uagnya dulu “. “Berapa?” jawab saya. Harco bilang “seadanya”. Sayapun segera mencari-cari uang disaku.. pertama ketemu uang lima ribu disaku kanan.. “ah..sayang.. kebanyakan” ... dicari lagi disaku kiri ketemu dua puluh ribu .. “waduh..masih sayang kebanyakan” terakhir disaku belakang kiri ketemu uang dua ribu rupiah… dan saya kasihkan keHarko. Tanpa melihat nominalnya, harko langsung menerima uang 2000 yang sodorkan dan langsung dikasihkan kepengandara motor misterius tersebut. Begitu menerima uang, Sipengendara motor langsung memasukkan kesaku jaketnya dan tancap gas. Saya amati dari dalam kabin truk, pengendara motor tersebut menggunakan motor yamaha Vixion old berwarna hitam, memakai celana coklat dan bersepatu hitam tinggi (seperti sepatu polisi), namun baju atasnya terbungkus oleh jaket hitam.
Saya bertanya keharko “siapa orang itu pakHarko?Polisi ya?” . Harko menjawab “Itu seperti penguasa daerah pekalongan sini”.. saya lanjut pembicaraan “Tadi uang yang saya kasih itu dua ribu rupiah , kayaknya kurang ya?”.
Harko kaget . “Hah!dua ribu rupiah??!” lalu..ketawa terbahak-bahak… “ha..ha.. mamp*s!!” Selanjutnya harko seperti enggan meneruskan obrolan tentang oknum tersebut dan mengalihkan pembicaraan yang lain. Sampai sekarang saya penasaran .. siapa gerangan pengendara motor misterius yang meminta uang kepada supir truk yang melintas didaerah pekalongan… Mungkin ada dari para pembaca blog ini yang pernah mengalaminya? silahkan share pendapat anda 😀
itu tulisan d bak truk kalo d terjemahin k bhsa jawa lucu kang PRA ONE ARE YOU THE END TOUGHT SO PEER(pra wan ayu di en t*t so pir) 😛
wekawekaweka
Bener Masberoh..
oknumnya pasti mesuh2 tuh, setelah dicek ternyata cm dapet noceng… 😀
btw tulisan bak truknya keren, ternyata sopir juga milih2 ya cari prawan ayu… 😀
Bukan cuma ayam dan setan yg beroperasi subuh2 ternyata, oknum juga….
Katanya mereka di masa tuanya pada kena stroke, benar gak ya?
poto ilustrasinya keren yg jaket item
Biasanya emang masih ada praktik premanisme di jalanan,om yud..meskipun agak terselubung,tapi untuk para sopir yang sudah terbiasa lewat daerah daerah tertentu,mereka pasti tau..
pelakunya bisa dari para oknum yang bersangkutan dengan jasa angkutan..namun tak jarang juga dari warga sipil yang dipandang mempunyai daerah daerah “kekuasaan” ato biasa kita panggil preman..
naah,faktanya kadang justru para sopir inilah yang meminta bantuan kepada para preman untuk pengamanan armadanya..dari situ,para sopir akan dapatkan jasa pengawalan dengan embel-embel pasti aman dari pemalakan,pencurian dll(walau gak selalu demikian)..dan sebagai gantinya,para sopir akan memberikan imbalan materi kepada mereka..dan apabila ada “jatah” yang telat,mereka tak segan untuk meminta langsung apabila ketemu di jalan..mungkin kejadian om yud adalah salah satunya,,,