Halo brother biker 😀 … Ditiap daerah diIndonesia biasanya ada yang namanya razia kelengkapan kendaaraan bermotor yang dilakukan oleh polisi lalu lintas. Sebenarnya tujuan utamanya itu baik, agar pengguna jalan patuh pada peraturan lalu lintas serta mengurangi angka kecelakaaan. Umumnya razia ini dilakukan ditanggal antara 20-30an alias pas tanggale “jenggoten”
Nah…yudibatang mengamati ada satu fenomena menarik yang terjadi dijalanan. Yups… para pemotor lokal hafal dengan lokasi razia dan juga hafal dengan jalan tikus alias jalan alternatif untuk menghindari razia polisi tersebut. kalau saya pribadi sih jarang menghindari razia begituan, yang sering malah berhenti, diperiksa, selesai terus poto-poto 😀 Salah satu pengalaman saya waktu bekerja dan sering wara-wiri dicirebon-Jawa barat. pas tidak sengaja melewati jalan tikus yang biasanya lancar tiba-tiba macet, semua jenis kendaraan tumplek blek! sampai nggak pada bisa gerak.
Dari motor biasa, motor roda tiga, becak, sepeda onthel, dokar, motor bronjonger hingga truk engkel pengangkut semen, semua melewati jalan tikus tersebut. Iseng yudibatang bertanya kesupir truk pembawa semen.
yb : “Pak, sampean bawa muatan semen kok ya lewatnya jalan tikus sempit begini?? ya jadi macet!!
Sopir : “Soalnya depan toyota lagi ada operasi polisi mas!!
yb : “memang kenapa pak?”
Sopir : “Kapok saya mas, walau komplit mereka tetep minta “jatah”!! Daripada uang makan saya diminta mendingan lewat jalan tikus”
yb : “Ooo… begitu?”
*poto ilustrasi
Akhirnya daripada kelamaan kejebak kemacetaan dijalan tikus, saya puter balik dan melewati jalan utama. ternyata memenag didepan dealer Toyota ada polisi lagi buka “lapak” razia. Setelah berhenti, diperiksa sejenak, sayapun lanjut perjalanan. Nah ..lho.. ternyata kalau pas polisi lagi buka “lapak” razia, para pengguna jalan yang langganan lewat jalan tersebut serta enggan “berurusan” dengan polisi, lebih memilih melewati jalan tikus daripada lewat jalan utama dan apes
Bagaimana dengan didaerah anda? apakah sama? 😀
Pertanyaannya kenapa yang dirazia lebih sering motor, bus, angkot dan truck tapi jarang sekali mobil pribadi seperti mpv, suv dan terlebih sedan….sampai2 yang tidak punya SIM di kota besar lebih berani bawa mobil ketimbang motor…..:-D
Wah, kalau yg d razia truk, bus,mpv,suv dan konco-koncone, blm memungkinkan mas boss. Lokasi yg blm mkn. Bisa-bisa bikin macet setengah koit. Dan bisa-bisa si petugas d damprat n dapat tendangan rossi.
Nah,mobil yg tidak lengkap, berisik aja ga diapa-apain
Di manapun ya sama aja. Lengkap surat2 dan kendaraan juga lengkap, pasti polisi cari celah/alasan juga untuk nilang. surat tilang ma damai di tempat yah sama aja. dari surat tilang ntu juga polisi dapet persenan,belum lagi mereka ngejar target tilang buat urusan karier/kepangkatan/jabatan mereka, apalagi yang damai di tempat, bisa kena banyak nti bayar “damainya”. intinya lebih baik menghindar aja dari “kodok ijo” (polisi lalu lintas). kita jelaskan pun alasan/argumen kita, dibilang pula melawan petugas. bisa jadi makin ribet urusan nya. namanya juga POLISI (singkatan dari: Perkara Orang Lain Itu Sumber Income).