Pengalaman teman, “berurusan” dengan polisi gara-gara motor dipinjam buat menjual barang curian.

Yudibatang.com – Halo brother biker 😀 .. Artikel kisah nyata perjuangan hidup seorang teman waktu diperantauan. ceritanya masih ada hubungannya dengan sepeda motor dan musik, kisah ini bisa dijadikan sebagai masukan buat brother biker semua agar berhati-hati kalau meminjami motor kepada seseorang. Flash back 15 tahun yang lalu tepatnya tahun 1999, saat itu yudibatang masih bekerja sebagai karyawan pabrik rotan didaerah Desa Suka resmi, Cikarang Jawa barat.

*Yudibatang “on the stage” jaman semono

Walau saya berprofesi sebagai seorang karyawan pabrik tapi saat hari sabtu dan minggu saya lebih sering menghabiskan waktu bermain musik atau ngeband didaerah kranji Bekasi.
Tahun segitu, entah kenapa sesama musisi walau tidak ngeband bareng tapi saling mengenal. Kebetulan ada kenalan karyawan pabrik lain yang tinggal didekat mes yudibatang. Namanya Johan seorang perantauan dari Majenang Jawa barat.

Johan ini bekerja disebuah pabrik besar produsen komponen AC dari jepang dan lokasi pabriknya didekat pintu utama kawasan industri Ejip Cikarang. Jaman segitu saya kemana-mana masih jalan kaki dan ngangkot, sedangkan Johan sudah mengendarai Motor bebek 2 stroke yang saat itu terlihat sangat keren. Motornya Yamaha F1zr warna merah putih.

Johan seorang gitaris yang menurut saya sangat bagus mainnya, waktu itu lagu-lagu yang sering dibawakan band Johan adalah Lagu Boomerang dan Mr.Big. namun skil gitar Johan ini berada diatas rata-rata teman ngebandnya yang satu pabrik, saat dikontrakan Johan  suka “ngulik” lagu-lagu rock yang sama disukai oleh saya, seperti  Band Extreme, Van halen dan Dream theatre. Johan ini sudah malang melintang ngeband didaerah lenteng Agung sebelum masuk menjadi karyawan pabrik.

Disuatu sore saya mampir kekontrakan Johan tujuannya sekedar ngobrolin musik dan ngopi.. saat saya masuk kekontrakan, terlihat Johan sedang menata baju-baju yang mau dimasukkan kedalam tas.Dan terjadilah percakapan :
Yudibatang : “han?mau kemana nih?kok baju-bajunya dibawa semua?”
Johan : “Saya mau pulang kampung yud, saya sudah putus asa kerja diperantauan.”
Yudibatang : “Bagaimana kamu han? Belum juga menaklukkan metropolitan..malah mau pulang kampung?.. Terus gimana kerjaan kamu?”
Johan : “Saya sudah keluar yud, saya mengundurkan diri karena sudah nggak tahan… saya mau tinggal dikampung saja ngurusin “balong” (kolam ikan) “
Yudibatang : “Udah nggak tahan kenapa han? Tolong diceritakan…”
Mulailah Johan bercerita….

Waktu itu Johan tinggal dikontrakan yang kebanyakan tetangga kontrakannya adalah sesama rekan karyawan dipabrik yang sama. Kebetulan waktu itu yang punya motor hanya Johan jadi motor sering dipinjam oleh tetangga. Suatu hari saat sedang bekerja, tiba-tiba Johan dipanggil oleh kepala personalia…setelah Johan masuk keruangan kepala personalia, disitu sudah ada empat polisi reserse. Johan kaget bukan main!! “ada apa ini?” ucap Johan dalam hati. Ternyata personalia perusahaan menghubungi kepolisian dikarenakan banyak produk produksi persusahaan tersebut yang hilang.

*poto ilustrasi

Setelah dilacak polisi, ketemulah penadah barang curian yang sumbernya dari pabrik tersebut. Dan saat polisi menginterogasi sipenadah, sipenadah berkata bahwa dia tidak kenal dengan pelaku pencurian barang dipabrik tersebut, sipenadah hanya menyebutkan motor yang dipake pelaku adalah yamaha F1ZR warna merah putih lengkap dengan nomor polisinya.

Apesnya..motor itu adalah milik Johan. Padahal Johan tidak pernah mencuri dan menjual barang produksi dari dalam perusahaan tempatnya bekerja. Johanpun diinterogasi habis-habisan oleh kepala personalia dan empat polisi tersebut. Karena Johan merasa tidak melakukan tindak kriminal, Johanpun tidak mengakui kalau dia menjual barang curian. Rupanya kepala personalia dan empat polisi ini terus mencecar Johan agar mengaku. Johan tetap pada pendiriannya, dia bukan pelaku pencurian. Proses interogasi berjalan alot hingga jam sebelas malam…

Bersambung … 😀