
YUDIBATANG.COM – Halo Brother biker ๐ … Ini sebenarnya artikel lama tapi saya perbaharui kembali. Kali ini yudibatang mau membahas tentang Touring dengan motor. Umumnya Touring dengan motor ada dua macam. yaitu Konvoi touring (Touring rombongan) dan Single Touring (touring sendirian) :
1.KONVOI TOURING
Adalah Touring yang diikuti oleh sekumpulan motor, biasanya berjumlah
lebih dari 2 motor. Pengalaman konvoi touring saya dapatkan waktu bergabung dengan klub motor. Keuntungan dari konvoi touring menurut saya bila terjadi apa-apa (misal motor trouble, kecelakaan, dan lain-lain ) ada teman yang langsung membantu.
Namun Jujur saja… saya tidak begitu suka dengan konvoi touring, kecuali konvoi touring bersama biker yang sudah “melek” safety riding. Pernah tidak sengaja, saya menjadi “road capatin” dadakan saat bertemu rombongan biker Jakarta (OBI) di Brebes. Sebelum jalan saya memberikan warning “jangan tergesa-gesa dan jangan memaksakan diri nyalip kendaraan lain, patuhi aturan dijalan demi keselamatan dan janjian ketemu ditempat yang telah ditentukan untuk istirahat berikutnya”.
Ada beberapa alasan kenapa saya kurang menyukai konvoi touring, apalagi konvoi toring yang menggunakan “peralatan lenong” :
Touring dengan sepeda motor
1. Konvoi touring cenderung arogan dijalan (gak semua sih) tapi berdasarkan pengalamanย memang seperti itu. semua kendaraan “dipaksa” minggir, agar rombongan konvoi touring bisa lewat. Dalam hati saya berkata..: “apa-apaan ini? kayaknya ini rombongan gak penting-penting amat, paling sampai tempat tujuan juga cuman nongkrong”. namun pas lewat dijalan searah , mulus dan kosong, malah cuman lari 80 kpj… cape deh..
2.Konvoi Touring cenderung “Show off” atau pamer. rata-rata peserta konvoi touring motornya sudah dimodifikasi. dan jujur saja sebagian dari mereka bangga kalo motornya pas lewat terus dipandangi orang. Apalagi yang pake knalpot free flow… wuih kaya merasa paling gagah sendiri..
3.Konvoi Touring kadang-kadang malah gak safety riding dan sering melanggar lalu lintas. Yups ..saya mengamati sendiri, contohnya pas lewat ditikungan ada garis putih tidak putus-putus. sudah jelas ada mobil didepan rombongan, tetep aja mendahului sambil kaki kanannya “nendang” kekanan memberi tanda kepada mobil depan suruh minggir..
3.Peserta konvoi touring rata-rata HOAXer. maksudnya gini.. pernah ada teman dari Tegal touring kebatang, sampe batang jam 6 sore. Trus setelah sampai di batang, saya tanya dari tegal jam berapa? Road captainnya menjawab, dari Tegal jam 5 sore. Wah hebat benerr Tegal-batang cuman satu jam… just info, jarak dari Tegal kebatang sekitar 80 km. Saya sendiri kalo lagi “ngedan” baru bisa dapat satu jam, Lha ini perjalan rombongan, larinya cuman 60-80kpj kok bisa satu jam?? ya berarti Hoax.. xixixii.
4.Peserta konvoi touring kalau mau istirahat mesti ngikutin road captainnya.
5.Karena harus selalu dalam formasi , konvoi touring menjadikan tidak bisa berkendara dengan “lepas” ๐
2.SINGLE/SOLO TOURING
Single touring atau solo touring adalah touring jarak yang lumayan jauh Antar Kota Antar Provinsi alias AKAP yang dilakukan oleh satu motor (satu motor dengan satu biker atau satu motor dengan dua biker). Ini yang paling saya suka, tantangannya lebih besar dan membuat kita menjadi lebih waspada dalam berkendara ๐
1.Single touring akan lebih waspada dan kebanyakan tidak arogan dijalan. kalau jalanan macet ya ngantrii.. kalo ketemu jalan searah, mulus, sepi dan kosong Bisa top speed sepuas-puasnya. kalo mau mau istirahat ya..suka-suka guwa.
Silakan share pendapat anda.
ada suka ada dukanya sih om masing masing masing, yang penting touring
Kalo saya sama kayak Mas Yudi, suka touring sendirian.
Selama ini sih kalo rombongan juga max 3 motor, itupun bersama famili.
Alasannya sama kayak alasan Mas Yudi, lebih bebas.
dan alhamdulillah dari tahun 1976 sampai 2017 ini tidak pernah mengalami kesulitan di jalan.
single lebih asik… yoi, bebas mengatur ritme kecepatan motor…
jogja bali pp single touring ya asik asik aja…
Saya jg lebih suka solo touring om Yud…atau paling banyak 2 motor aja…enggak suka naik motor bergerombol soalnya?
Solo riding only…
Ga suka Turing konvoi, kecuali sama temen sendiri, misalnya jenguk temen sakit. Yg tau alamatnya cuma ana.
Tapi sekarang kan bisa share lokasi lewat sosmed atau maps
Ga perlu juga Turing konvoi…. Apalagi lebih dari 3 motor.
Cenderung arogan
iki mbah yai yo.. sing topine ketinggalan?
Solo touring lebih enak..kecuali partnernya yg ga ribet n rese
klo buat urusan kerja sy lebih suka Solo riding,
tp klo buat touring..paling enak itu ber-3,bisa gantian poto sama bisa gantian jaga motor klo pas solat ato toilet.
kadang suka kebalik ya, pas macet ngotot, tapi pas sepi malah kalem. kalo ane mah udah betot itu kalo kosong :v
BTW, ane sukanya single touring, belom pernah lebih dari angka 100-an km
lebih nyaman single, klo touring males samper2an..
Kalau saya sih kebanyakan single touring, Cilacap – Sragen PP pernah sendirian, jam 10 malem baru naik ke Kopeng dari Secang, untung nggak lihat apa-apa kayak yang banyak di share di sini, ya sepi dan hawa mistisnya kerasa sih dikit-dikit :D. Paling deg-degan Ponorogo – Cemorosewu – Sragen, dari sana habis isya, lewat tengah hutan, jalan bukan aspal, sendirian mas, takutnya cuma satu, kalau bocor atau kenapa-napa motornya ๐
Salam kenal mas sebelumnya, salam satu aspal ๐