
Yudibatang.com – Halo brother biker 😀 ,.. Persaingan bisnis itu kejam! siapa yang tidak memiliki produk yang bervalue dan kompetitif, akan tergilas. Demikian juga persaingan bisnis roda dua tanah air, pabrikan harus bisa membuat sebuah product yang bagus namun memiliki bandrol harga yang kompetitif, bisa bersinergi dengan dealer sepeda motor serta merangkul penggiat media sosial. Nah didalam bidan menjualan sepeda motor ditanah air, menarik untuk mencermati market share tiap pabrikan. Nah,.. kusus Pabrikan garputala , Market share Yamaha terus menurun dan dealer mulai pada kukut.

Menurunnya Market share Yamaha pernah terjadi sebelumnya pada Suzuki. dulu Suzuki pernah berjaya diera tahun 2000an product andalannya saat itu suzuki shogun 110. Namun suzuki kurang bisa menjaga “inovasi” dan lambat laun market sharenya menurun dan satu persatu dealernya pada kukut. Sekarang Suzuki Sudah sadar dan mau melakukan inovasi dengan mengeluarkan produk-produk baru yang bervalue.
Nah.. ditahun 2004 – 2010, Yamaha juga pernah jaya dan hampir saja penjualannya menyalip Honda saat itu. Market share yamaha saat itu sudah diatas 45% lebih. Honda sadar dan segera berbenah, misi pertamanya menjungkalkan Yamaha Mio yang waktu itu menjadi raja skutik diIndonesia. Dengan usaha yang sangat keras, akhirnya Yamaha Mio bisa “disleding” lengser kebrabon oleh honda Beat.
Misi selanjutnya mengkudeta Yamaha Vixion sang rakja motor sport naked kelas 150 cc dengan Honda meluncurkan CB 150 R. Walau sampai sekarang Vixion masih raja, namun selisih penjualannya sudah menipis. (Update tahun 2018 vixion sudah diovertake). Just info,..Setiap minggu saya melakukan perjalanan luar kota menggunakan bis dan travel dari Batang ke Jepara. Saya melihat beberapa dealer yamaha sudah mulai “mati suri” , contohnya didearah Welahan jepara, dealernya besar tapi jualannya tinggal motor matik tiga biji!!,.. dan hari ini saya melihat iklan diOLX, sebuah dealer yamaha diBatang Jawa tengah kukut dan dijual!! Wah!! Pihak Yamaha Indonesia harus segera “berbenah” serta mengevaluasi dilapangan, apanya yang salah!
Sales sebelah pada keprok bokong…wkwkwkk…
Hahaha….
mbah YB anda ada d rmh? Kami kesana ya, siapkan pulpen.. ngahahah kamu jahaapp.. akuputumu mbahhh
http://kobayogas.com/2017/11/14/obyektivitas-review-unit-pinjaman-pabrikan-banyak-yang-gagal-paham/
wedus gembel..wkwkwkk…
dari 20% ke 22% kayaknya naik mbah… Klo penjualan turun ya sama sebelahnya juga turun.
metik yamaha itu:
1. shok kayak batu
2. cvt cpt brmasalah, hrga sparepart muahaalll
3. komstir cpt oblak
4. pelek ga gnti2 desain
5. kaki2 lemah
6. ban cungkring
7. aki cpt soak
8. mesin cpt berisik
9. diasil slalu brmslah
sport:
1. komstir oblak
2. mesin kasar
3. mesin ngebul
4. diasil slalu brmasalah
5. desain kurg
6. shok cpt bocor
7. dll
Yg matic ngomongin Yamaha apa tetangganya Yamaha, Bos? Yg saya lihat dan rasaken kok yg ditulis sbagian besar punya honda. Ban dan pelk cungkring, Aki cepet soak dan lampu cpat putus. Sparepart mahal dan susah nyarinya. Sok dan jok Vario150 atosnya ngalahin Mio. Jangan” situ gk punya satupun matic Honda maupun Yamaha.
biasalah.. niat BC nya keliatan banget… sparepart apalagi bodi susahnya minta ampun… kalaupun ada inden minimal 2-3 minggu.. merk H tuh.. yang sportnya sering kena ECM, akibatnya saling kanibal.. bodi sm catnya kurang.. masing2 ada lebih ada kurang.. kebetulan saja masyarakat masih sukanya merek H, itu pun terbatas beat dan vario
Coba rxking dibangun lagi dgn design yang sama.mesin diatas 150cc. Nah harga jg jangan kemahalan. Penting utk menarik minat pembeli
nguoooooookkkk!!!!!!!
salam raja mas beroooo….
Semoga iklan Honda segera terpasang di blog ini…
Kalo di kota kecamatan saya, dealer Suzuki yg sudah bertransformasi jadi dealer Viar roda tiga.
santai aja mas yudi, yang penting masih kipas2 dollar