
Yudibatang.com – Halo brother biker 😀 .. Artikel lanjutan perjalanan Soichiro Honda, setelah ditulis part 1 hingga part 5, kini memasuki artikel Perjalanan Soichiro Honda from Zero to hero and become legend part 6.
Pada suatu hari,… Soichiro mengetes performa motor baru buatannya dengan menaiki sebuah tanjakan Hokane diProvinsi Kanagawa. Brrmm…brrrm… motor mulai melaju diawal tanjakan,… namuuun,… belum sampai setengah tanjakan mesin motor mati!! Yups,.. ternyata mesin baru buatan Soichiro honda tidak kuat melewati tanjakan yang cukup curam!! Soichiro berkata dalam hati,.. “Suatu hari aku akan membuat mesin yang dapat mendaki bukit ini!”

Soichiro terus membuat mesin-mesin baru, dari mesin Tipe A, mesin Tipe B, Mesin Tipe C dan seterusnya. Pengembangan mesin terus dilakukan demi mendapatkan hasil yang terbaik. Sampai akhirnya mesin Tipe D yang memiliki kualitas baik dapat dibuat. Dengan desain yang bagus membuat motor ini laku dipasaran.
Suatu hari, para pekerja soichiro datang menemui soichiro dikantor dan menuntut bonus yang besar karena sepeda motor produksi Honda sangat laku dipasaran. Namun entah kenapa Soichiro tidak bisa memenuhi tuntutan para pekerja. Memang Soichiro Honda ahli dalam hal mesin, namun beliau tidak pandai dalam mengatur keuangan. Demi meneruskan perusahaannya, Soichiro rela menjual semua harta benda miliknya. Soichiro merenung,… “memproduksi sepeda motor butuh dana yang besar dan butuh orang yang ahli dalam bidang keuangan.
Suatu hari, datang seorang lelaki kerumah Soichiro. Orang tersebut bernaman Takeo Fujigawa yang bermaksud membantu masalah yang mendera Soichiro. Singkat kata setelah Takeo bertemu dan diskusi dengan Soichiro, mereka sepakat berkolaborasi. Kerja sama ini kelak membuat pabrik Honda tumbuh lebih besar dari sebelumnya.
Pada tahun 1949 sepeda motor Dream D dibuat. Pada saat itu semua sepeda motor yang diproduksi di Jepang menggunakan sasis rangka baja tabung. Tapi Honda dream D menggunakan bingkai saluran yang terbuat dari pelat baja yang dipres. selain itu sepeda motor dream D dicat dengan warna merahmarun, tidak seperti motor lainnya yang dicat dengan warna hitam.

Awalnya penjualan sepeda motor Tipe D bagus, namun ada masalah,…suaranya berisik! Yah..maklum motor Honda Tipe D masih pake mesin dua tak. Kemudian Soichiro dan timnya berinovasi membuat mesin yang tidak berisik atau mesin 4 tak/4 langkah. Kiyoshi dan Soichiro mulai membuat proyek Sepeda motor Tipe E.
sepeda motor Honda dengan mesin tipe E ini merupakan sepeda motor dengan mesin 4 tak, yang berkubikasi 146cc. Mesin silinder tunggal OHV, dijamannya mesin ini termasuk kencang. Top speednya bisa mencapai 75km/jam. Sebelum diproduksi massal, Honda Tipe E ini diuji coba terlebih dahulu dengan menaiki tanjakan Hokane (yang dulu Honda pernah gagal dengan motor Tipe A).
Pada tanggal 15 Juli 1951, Sepeda motor Honda Tipe E diuji ditanjakan Hokane. Saat itu tanjakan tersebut menjadi tempat ujian ahir untuk kendaraan bermotor. Orang yang menguji honda Tipe E tersebut bernaman Kiyoghi Kawashima. Uji coba dilakukan malam hari dan Saat uji coba berjalan hujan turun dengan derasnya. Dan..hasilnya Honda Tipe E mampu menaklukan Tanjakan Hokane! Sepeda motor Honda Tipe E kemudian mulai dijual pada bulan Oktober tahun 1951. Tidak seperti honda Tipe D yang hanya terjual 160 unit perbulan, Honda Tipe E berhasil terjual 500 unit per bulan! pada pertengahan semester dari peluncurannya. Dengan Motor Honda Tipe E, Honda semakin terkenal!! .. Bersambung….
JOSSSS
Sudah sejak lama saya terkagum sama wong jepang. Ijinkan saya sungkem sama mbah Soichiro ini dan semua bangsa Jepang pd umumnya
Amasing tenan!!