
Yudibatang.com – Halo brother biker 😀 ,.. Mohon maaf blog agak terbengkalai ,..juragane lagi sibuk kerja. Okay sekarang kita lanjutkan sambungan cerita Horor sebelumnya. Yups Misteri peri alas roban , pemburu supir hidung belang bagian 2. oh,..iya sekedar mengingatkan kembali, Lelaki hidung belang itu artinya lelaki yang suka “jajan”. Nah ,.. kebetulan wilayah Batang Jawa tengah kususnya di sekitar alas roban merupakan titik lelah para supir truk yang melakukan perjalanan dari timur maupun dari barat. Makanya disitu banyak tempat cuci botol,..salah satu lokalisasi yang cukup terkenal bernama Penundan. dan di alas roban juga sudah ada hotel dan karaokenya.
coba kamu turun dan persilahkan dia naik”. Kemudian Gill dong turun dan mempersilahkan perempuan tersebut naik ke dalam truk. Saat perempuan tersebut masuk, aroma bau wangi tercium sangat tajam,… pokoknya waaaanggiiiii sekali. ,….

Sebelum perempuan itu masuk, Gill dong sempat bertanya “Mbak, mau kemana? kalau mau numpang silahkan” tanya Gill Dong sembari mempersilahkan kepada perempuan tersebut untuk naik kedalam truk. Namun perempuan tersebut tidak menjawab dan hanya berjalan sembari menundukan mukanya melewati depan Gill Dong. Gill Dong merasa ada yang aneh, karena biasanya orang kalau mau numpang truk akan ada basa-basinya. Namun perempuan ini diam saja dan aromanya sangat wangi sekali.
Peri alas roban berwujud wanita cantik
Perempuan tersebut duduk ditengah diantara pak slamet dan Gill Dong. Pak Slamet kembali melajukan truknya sambil sesekali bertanya kepada perempuan tersebut sementara Gill Dong hanya diam saja. “Mau kemana Mbak? Malam-malam begini kok sendirian ditengah hutan?” Tapi si perempuan misterius tersebut tidak menjawab sepatah katapun. Pak Slamet sempat sekilas melihat penampakan kulit dan wajah si perempuan tersebut. kata pak slamet, wajahnya cantik sekali dan kulitnya berwarna putih mulus bagaikan artis sinetron. Untungnya pak Slamet ini tipe lelaki yang sopan dan tidak berani berbuat yang tidak sopan pada perempuan yang belum dikenalnya.
Saat perjalanan pak Slamet merasa ada yang aneh, setiap kali ada truk lain yang mendahuluinya hampir dipastikan truk yang menyalipnya membunyikan klakson serta kenek dan supir truk lain tersebut memperhatikan perempuan yang duduk diantara pak Slamet dan GillDong. Sesekali pak Slamet melirik kearah perempuan cantik yang duduk disampingnya,… perempuan tersebut masih ada dan hanya terdiam saja. Kembali pak Slamet merasakan gal aneh lain,… saat pak Slamet mau bertanya kepada Gill Dong, ternyata Gill Dong sudah tidur terlelap. Dan saat pandangan pak Slamet kembali ke arah jalan,.. yang terlihat hanya kabut putih!!

Pak Slamet masih belum menyadari kalau perempuan cantik yang duduk disamping bukanlah manusia melainkan peri. Pak slamet berusaha menyapu kaca truknya dengan kain lap dengan harapan pandangannya bisa terlihat jelas. Namun ternyata kabut bukan menempel dikaca truknya melainkan memang disekitar truk terdapat kabut yang sangat tebal!. Kembali pak Slamet melirik perempuan cantik disampingnya,.. perempuan tersebut masih duduk namun perasaan pak Slamet mulai ada yang aneh. Tengkuk pak Slamet mulai terasa merinding,… “pak prekitiiikkk!!” . Saat pandangan kembali kedepan,… kabut sudah hilang namun jalan yang terlihat pak Slamet jadi berbeda. Bukan jalan aspal alas roban yang mulus melainkan jalan tanah layaknya jalan jaman dulu!.
Peri alas roban kadang suka menumpang truk
Dikanan kiri jalan juga aneh,.. bukan rumah dan toko modern serta warung atau hutan jati layaknya daerah alas roban melainkan rumah-rumah jaman dulu yang terbuat dari bilik bambu!. Dan orang-orang yang lewat dikanan kiri jalan juga bentuknya seperti orang jaman dulu. Pak Slamet keheranan sendiri sembari berkata dalam hati “Kok daerah jalan alas roban kondisinya jadi aneh begini?”. Pak slamet kembali menengok perempuan cantik yang ada disampingnya sembari kembali bertanya. “Mbaknya turun dimana? sebentar lagi saya mau berhenti untuk istirahat dan makan”. Namun perempuan tersebut tetap terdiam seribu bahasa. Saat pandangan pak Slamet kembali kedepan,.. suasanya sudah berubah lagi,.. kali ini pandanganya sudah sama seperti sediakala. Tak ada kabut dan jalannya aspal. namun masih ada yang janggal,… dikiri dan kanan jalan terlihat ada truk-truk yang moncongnya rusak karena habis kecelakaan! dan masih terlihat supir yang kesakitan sembari darahnya masih terlihat menetes!. Hiii,….

Kembali pak Slamet melirik perempuan cantik yang ada disampingnya,… dia masih terdiam. Sementara Gill Dong masih tidur terlelap. Tak terasa pak Slamet sudah sampai di sebuah rumah makan langganan yang masih berada diwilayah jalan alas roban. Pak Slamet membangunkan Gill Dong, dan juga pak Slamet memberitahu perempuan cantik tersebut kalau mereka berdua akan berhenti sebentar untuk makan dan istirahat. Oh,..iya dirumah makan ini juga banyak truk-truk lain yang berhenti untuk makan dan istirahat. Mereka berdua turun masuk kedalam rumah makan. setelah duduk dimeja makan, pak Slamet bertanya kepada Gill Dong : “Dong, Mbak’e mau dijak mangan sisan” translate ” Dong, mbak yang tadi di ajak makan sekalian”.
Peri alas roban suka mengganggu supir brengsek
Gill Dong kembali berjalan kearah truk hendak mengajak perempuan cantik yang menumpang tadi untuk sekalian makan. Namun setelah gill Dong berada ditruk, perempuan cantik sudah tidak ada ditempat. Gill Dong berusaha mencari disekitar truk dan melihat sepanjang pinggir jalan pantura siapa tahu perempuan cantik tersebut berjalan kaki. Namun Gill Dong tetap tidak menemukan perempuan cantik tadi. Gill Dong berjalan kembali kedalam rumah makan yang disitu juga bnyak supr dan kenek truk lain yang sedang istirahat. Gill Dong memberitahu pak Slamet kalau perempuan cantik tadi sudah tidak ada didalam truk. Pembicaraan pak Slamet dan Gill Dong didengar oleh rekan sesama supir didalam rumah makan.

Dan para supir truk mendekat menanyakan perempuan cantik yang dimaksud Gill Dong. Ada salah satu supir truk yang sudah sepuh/tua memberitahu bahwa perempuan cantik yang numpang kedalam truk pak Slamet bukanlah manusia melainkan hantu peri alas roban yang sering nongol di sekitar alsa roban. Supir truk sepuh tersebut berkata : “Untung kamu tidak menggoda dan jahil kepada peri tersebut. karena kalau kamu jahil misalkan menggoda dan sampai nyolek, bisa dipastikan truk kamu akan kecelakaan!. konon Peri alas roban itu yang sering memburu supir hidung belang dan membuat kecelakaan truk yang dibawa supir hidung belang “.
Ada supir lain yang memberitahu pak slamet bahwa mahluk yang duduk didalam truk pak slamet berbentuk perempuan yang menyeramkan… maukanya penuh darah dan kepalanya mengelupas serta daragnya menetes dirambut,.. hhiii…. Pak Salmet merasa bersukur masih dilindungi oleh yang maha kuasa. Mungkin karena pak Slamet tidak tergoda dan berbuat yang tidak sopan pada perempuan cantik yang menumpang truknya.
Wah serem..
Seramnya berasa
kedua..dilanjut maning mbah…
Ditunggu lanjutannya mbah
weleh… time traveller… hehehe…
mirip2 nih desa nya ama yg gw liat di depan rumah
Oo berarti kamu suka mampir ke tempat perzinahan ya Roy…??????????
Tobat Roy tobat sebelum kamu dikuburkan…,!!!!???