
Yudibatang.com – Halo brother biker 😀 ,.. Artikel pengalaman berkendara yups,.. disadarkan pengendara Gojek. Kadang kala dalam aktivitas keseharian saat seseorang berkendara motor entah roda dua maupun roda empat, seseorang rela melanggar aturan lalu lintas demi mengejar waktu. Misalkan soarang pekerja yang diburu waktu agar tidak terlambat sampai ditempat kerja , seorang pelajar yang dikejar waktu agar tidak terlambat sampai disekolah dan seseorang komuter yang diburu waktu agar tidak ketinggalan kendaraan langganan (kereta, bis dan lainnya). Apalagi seseorang yang hidup dikota besar, yang setiap harinya “bercumbu” dengan kemacetan lalu lintas dan menghabiskan banyak hidupnya dijalan,.. wis tambah setress.
Nah,..yudibatang pernah mengalami sendiri namun saya tidak mengendarai kendaraan bermotor melainkan naik ojek on line. Ceritanya begini,.. setiap hari Senin pagi saya berangkat kerja dari Batang Jawa tengah menuju ke Cirebon jawa barat. Saya biasanya berangkat dari Batang menggunakan jasa Ojek menuju ke stasiun Pekalongan kurang lebih 10 km. Lalu nyambung menggunakan transportasi kereta api jam 7 pagi dari Pekalongan ke Cirebon selama dua jam. Naik kereta itu sudah SOP perusahaan dan harus naik kereta yang First Class alias eksekutif. Just info harga tiket kereta eksekutif dari Pekalongan menuju ke Cirebon di hari senin pagi itu tidak murah. Harganya sekitar 200 ribuan (Diganti perusahaan) dan kalau sampai ketinggalan saya harus cari alternatif naik kendaraan lain yang lebih lama sampainya dan saya harus bayar sendiri plus terlambat kerja.
Disuatu senin pagi sekitar jam 6.15 saya order gojek hendak menuju stasiun kereta api Pekalongan. Normalnya perjalanan bisa ditempuh sekitar 20 – 30 menit. Kereta yang akan saya naiki berangkat dari Pekalongan sekitar jam 7.13, paling mepet jam 7an saya harus sudah berada di stasiun Pekalongan. Namun tak di sangka perjalanan tersendat karena ada perbaikan jalan disalah satu ruas jalan pantura Pekalongan. Tinggal sekitar satu kilo meter lagi saya sampai stasiun,.. namun menjelang motor sampai diperlintasan kereta api, sirine sudah berbunti tulit-tulit dan palang merah putih sudah mulai turun. Saya berharap si pengendara gojek bergegas melewati lintasan kereta api karena masih ada sedikit space untuk lewat sepeda motor. Tapi abang gojek tetap berhenti di belakang palang. Saya sudah deg-degan,.. “waduh ini kereta yang mau saya naiki sudah mau lewat” guman saya dalam hati.
Saya berbicara kepada abang gojeknya ” mas, kalau mau nerobos pintu lintasan kereta api nggak papa mas,.. nggak saya laporin kok,.. karena itu kereta yang mau saya naiki mau lewat”. Tak disangka abang gojek menjawab dengan bijak “Jangan pak, berbahaya,.. lebih baik kehilangan sedikit waktu daripada kehilangan nyawa,.. “ mak jlebbb!!. Saya hanya bisa pasrah,.. “wislah,..kalau ketinggalan ya resiko penumpang,… naik kendaraan lain , bayar sendiri dan terlambat,.. tapi sing penting slamet”. Oh,..setelah kereta melewati palang pintu lintasan, kereta tersebut sekitar satu kilo meter akan berhenti distasiun pekalongan. Keretapun lewat didepan kami,.. setelah palang lintasan terbuka, kami melanjutkan perjalanan,… dan sekitar dua menit sampailah kami distasiun pekalongan.
Saya berlari menuju pintu masuk stasiun,.. ternyata saya masih diperbolehkan masuk dan tetep bisa naik kereta api yang sudah saya booking tiketnya alias tidak ketinggalan. Sungguh pelajaran berharga,… “LEBIH BAIK KEHILANGAN SEDIKIT WAKTU DARIPADA KEHILANGAN NYAWA SIA-SIA”.
Kata teman saya:
Menerobos pintu perlintasan kereta api dapat dijatuhi hukuman mati!
Dan kenyataannya sudah banyak juga penerobos pintu perlintasan KA yg benar2 sudah kena hukuman mati.
nggih mbah
aku putumu mbah..nek mbahe mati putune ora nduwe mbah lagi..hehehe..
hahaha..
klo saia mending terlambat dari pada celaka dijalan.
huehehehe
yo’i mbah