YUDIBATANG.COM – Halo brother biker 😀 ,.. Kabar gembira bagi para penggemar dunia balap tanah air. karena tahun 2019 ini ada pembalap Indonesia yang mengikuti Balap kelas Moto2 full season alias semusim penuh. Dialah Dimas Ekky Pratama seorang pemuda dari Depok – Jawa barat. Jadinya,.. bila kita mau nonton balapan motogp, kita bisa ikut menonton kiprah pembalap Indonesia di moto2 yang biasanya disiarkan sebelum balap motogp.
( Baca :Profile Dimas Ekky Pratama pembalap moto2 dari indonesia)
( Baca :Dimas Ekky masuk balap moto2 )
Dimas Ekky Pratama ini bukan pembalap kemarin sore. Dimas sudah malang melintang didunia balap semenjak masih remaja. Yudibatang sendiri sudah pernah bertemu dimas di jakarta pada tahun 2010 silam. Nah,.. kembali pada judul. Hampir suma pembalap profesional memiliki keinginan untuk bisa berlaga di kelas balap dunia. Kelas paling bergengsi adalah motogp. namun bisa masuk kelas moto3 atau kelas moto2 itu sudah pencapaian yang luar biasa.
Dua pembalap Indonesia di Moto2 sebelum Dimas
Sebelum Dimas terjun full dikelas moto2, sudah ada dua pembalap dari Indonesia yang pernah berkiprah di sana. Dialah Doni tata pradita dan Rafid topan Sucipto. berikut ini Catatan dua pembalap Indonesia yang pernah berkiprah di kelas moto2.
1.Doni Tata Pradipta
Sebelum masuk moto2 doni pernah ikut kelas 125cc dan kelas 250cc.di kelas 125 cc doni tampil sebagai pembalap Wild card sebanyak 2 kali. Tahun 2005 sekali dan pada tahun 2006 sekali. ditahun 2007 Doni kembali dapat wild card dikelas 250cc. Nah,.. ditahun 2008 Dani turun full season dengan menggunakan motor yamaha yang sudah tidak dikembangkan. Hasilnya Doni hanya dapat 1 poin dan berada diposisi ke28 diklasemen pembalap. Ditahun 2013 kembali Doni mendapatkan kesempatan turun full season dikelas moto2. Diakhir balapan Doni hanya mampu mengumpulkan 1 poin dan berada diposisi 29 klasemen pembalap.
2.Rafid Topan Sucipto
Rafid Topan tercatat tiga kali berlaga dikelas moto2. Tahun 2012 dan 2014 turun sebagai wild card. dan tahun 2013 turun full season dan tidak mendapatkan poin sama sekali alias nol. Rafid gabung bersama tim QMMF Racing bertandem dengan Antony West. Sayang Rafid gagal bersaing dengan pembalap-pembalap dunia yang berkompetisi di kelas moto2 saat itu.
Bagi para pencinta balap yang sudah lama memantau dan mengamati balapan dikelas motogp, 125cc/moto3 dan 250cc/moto2 tentulah tahu betapa beratnya persaingan dibalapan tersebut. Hingga tidak berekspektasi berlebihan pada pembalap Indonesia yang berkiprah di moto2. Bisa berada diposisi 15 besar saja sudah sebuah prestasi yang luar biasa. Namun bagi penonton bergejil pekok fanatik buta yang baru tahu dunia motor dan dunia balap tentulah lain penilaiannya. Mereka tidak mau kalau ada berita fakta yang tidak sesuai dengan ekspektasinya.
yang diliat motornya dulu kalau FB pekok mah wkwkkw..
hahahaha…