
YUDIBATANG.COM – Halo brother biker 😀 ,.. Artikel pengalaman berkendara. yups.. berdasarkan pengalaman pribadi berkendara dengan sepeda motor dari waktu masih belajar naik naik motor umur 11 tahun atau kelas 5 SD hingga sekarang. Dalam kondisi tertentu, ternyata sepeda motor bisa mengendalikan pengendaranya. Lho kok bisa? ya bisa lah,…
Berikut kondisi yang bisa menyebabkan sepeda motor bisa mengendalikan pengendaranya :
1. Pengendara yang baru belajar naik motor.
Yups..sepeda motor bisa mengendalikan ridernya pada pemotor pemula. Dulu waktu saya masih kelas lima SD saya pernah mengalamai yang namanya sepeda motor bisa mengendalikan pengendaranya. ketika itu saya lagi diajarin naik motor oleh kakak saya dilapangan sepak bola dikampung. kakak saya sudah mengajari cara-cara naik motor dengan detail. Namun karena baru pertama kali saya jadi kagok. Ketika mesin motor sudah dinyalakan, tanpa disadari saya langsung betot gas dalam-dalam. nguuueeeng!!ya wis.. motornya njengat dan saya jatuh nggeblag.
2. Pemotor yang lagi ngantuk
Yang namanya mata ngantuk, ditahan kayak bagimanapun tetep saja mata bawaanya penginnya merem. Dalam kondisi ini sirider jadi dikendalikan sama motornya. kalau dipaksa jalan bisa-bisa nabrak!! Pengalaman ini pernah terjadi pada rekan saya yang bernama Sigit saat perjalanan pulang toring dari Jakarta ke Batang. Temen saya hampir masuk kesawah karena saking ngantuknya. Baca artikelnya disini : pengalaman touring tidur dimesjid dan diusir pengurus mesjid
3. Pemotor solo riding jarak jauh yang kelelahan.
Biasanya pemotor yang solo riding jarak jauh, bila melewati jalanan sepi akan memacu motornya relatif lebih cepat (antara 90-100 km/jam). Namun kalau sudah melewati waktu dua jam perjalanan tapi tetep dipaksa jalan, kadang kontrol pikiran dan tangan kurang menyatu. Yang pernah saya alami adalah perasaan saya mengendarai motor larinya pelan. Eh..ternyata ketika mau ngerem karena mendekati traffic light.. motor tetep “mblandang” dan motor sampai turun dari aspal. Setelah lihat spidometer ternyata motor masih lari 100 km/jam.
4.Pemotor yang ngelamun bisa membuat motor mengendalikan pengendaranya
Biasanya pemotor yang model ini lagi banyak pikiran, lapar atau sakit tapi tetep berkendara dengan sepeda motor. Hingga tanpa sadar dia terus memacu motornya padahal pikirannya lagi ditempat lain. Hal ini bisa menyebabkan motornya jadi yang mengendalikan ridernya. Dibeberapa kasus kecelakaan disebabkan karena bikernya yang ngelamun. Poin nomer 3 dan empat juga bisa dinamakan blank sesaat atau micro sleep. Artikelnya pernah saya tulis disini, baca : Ketika riding mengalami Blank sesaat
5.Pemotor yang ditemploki lelembut
Nah,.. ini yang bikin mak prekitik. Biasanya pemotor yang ditemploki lelembut ini melintas atau berkendara disaat sendekala Maghrib, sendekala subuh dan tengah malam. Saya sendiri sudah pernah mengalaminya saat naik motor malam hari ditemploki lelembut. baca : Pengalaman riding malam ditemploki genderuwo pantura untuk menghindari hal ini disarankan membaca do’a sebelum berkendara motor dan jangan pipis sembarangan dibawah pohon.
So, tetaplah berkonsentrasi saat sedang mengendarai sepeda motor. Safety first.
Wis nate moco iki artikel ketoke mbahh
di re-fresh mbah he,..he..
Aku kalau ke pp kantor-rumah malah kayak autopilot mbah, pikiran kemana2 tapi tiba2 sudah sampai tujuan.
Mungkin karena tiap hari liwat, jadi refleks saja, belok, lampu merah, atau kalau didepan ada sesuatu refleks saja.