
YUDIBATANG.COM – Halo brother biker 😀 ,.. Pengalaman berkendara yang kelihatannya konyol tapi bener terjadi adanya. Yups,.. pengalaman naik motor ban bocor dan kantong bokek ditempat asing. Kejadiannya hari Selasa tanggal 17 September didaerah Jalan Solo – Yogya. Waktu itu saya naik motor sendirian dari yogyakarta hendak menuju ke sebuah Pabrik mebel di daerah Sawit – Kartosuro, Solo Jawa Tengah.
(Baca : Pengalaman naik motor mogok malam hari dijalan pantura Brebes )
Sebelum melakukan perjalanan naik motor jarak jauh saya selalu cek dan ricek perlengkapan. selain mengecek kondisi kelayakan motor saya juga menyiapkan barang-barang yang harus dibawa. Seperti dompet, surat-surat kendaraan dan uang. Saya menyiapkan celana panjang baru bersih untuk dipakai. Saya merasa dompet, uang dan surat-surat kendaraan bermotor sudah saya masukkan kedalam saku celana yang bersih yang akan dipakai.
Saya janjian dengan pihak pabrik jam 8.15. Jam setengah tujuh pagi saya berangkat. Perjalanan akan menempuh jarak 50 km dan estimasi membutuhkan waktu 1 jam perjalanan. Dan perkiraan saya akan sampai dipabrik sekitar jam 8 pagi. masih ada waktu buat ngudud lima belas menit he,..he… Just info ban motor belakang saya sudah banyak tambalannya dan terkahir bocor sekitar dua minggu yang lalu. Situkang tambal ban menyarankan ganti ban baru namun saya menolaknya.
Start dari daerah gedong kuning Yogyakarta saya menusuri jalan menuju ring road kemudian jalan layang janti selanjutnya menyusuri jalan utama yang menuju Solo. Sudah lama sekali saya tidak riding dijalan ini. sampailah disebuah perempatan traffic light namanya Jogo nalan, lampu masih meyala hijau saya terus jalan dan diperempatan itu handling motor terasa ngesat-ngesot. Saya perlambat laju motor sembari minggir dan berhenti. Setelah cek kondisi motor, ternyata ban belakang kempes.
Pengalaman naik motor ban bocor dan kantong bokek
walau mengalami saat naik motor ban bocor, saya pantang untuk “may day-may day” meminta bantuan. Di tandangin sendiri dulu. Saya tengak-tengok mencari tukang tambal ban. didekat posisi saya ada tukang tambal ban namun masih tutup. kemudian saya tuntun motor mencari tukang tambal ban. ternyata sudah ada yang buka, lokasinya dekat rumah makan sambel simbok.
Ternyata tukang tambal bannya sepasang kakek dan nenek. Mereka berdua sedang menambal ban. yang kakek-kakek menambal ban motor milik ibu-ibu dan yang nenek-nenk sedang melepas ban truk!. sepintas langsung kepikiran dua tokoh di cerita wiro sableng,.. yups,.. si tua gia patah hati dan Sinto gendeng. Sayapun bilang kepada sikakek untuk minta tolong ditambal ban motor saya yang bocor. si kakek bilang antri mas. Saya menunggu sembari info kepada pihak pabrik bahwa kemungkinan saya akan telat sampai dipabrik.

Tiba giliran saya, si kakek membuka ban motor saya. sikakek memberi tahu kepada saya bahwa ban dalam motor saya sudah sobek pada bagian yang pernah ditambal. sikakek menawarkan untuk ganti ban baru dengan biaya 40 ribu plus pasang. saya cek buka dompet dulu,.. saya berguman dalam hati ‘masa Allah,.. uang yang ada didompet tinggal 17 ribu”. saya baru sadar kalau uang dan ATM saya masukan kedalam saku celana yang lain. Dengan malu-malu saya bilang kepada sikakek “Ditambal mawon mbah,.. soale artonipun kirang” translate “Ditambal saja kek, soalnya uangnya kurang”. Sikakek memakluminya dan menawarkan opsi lain. “Bagaimana kalau diganti ban dalam bekas saja, ongkosnya 15 ribu plus pasang”. saya langsung menyetujuinya dan berguman dalam hati ” Alhamdulillah uangnya cukup dan masih ada sisa dua ribu ruopiah,..he..he..”.
Selesai menambal ban saya lanjut perjalanan dan sampai dipabrik sekitar jam setengah sembilan. Hikmah dari pengalaman saya ini, pastikan cek dan ricek semua perlengakan sebelum naik motor jarak jauh. yang kedua “Dont Judge the book by its cover” alias jangan menilai buku dari sampulanya. atau jangan menilai seseorang dari penampilannya. Yups sepasang kakek dan nenek yang menambal ban motor saya bagaikan dewa penolong.
Klo orang baik ada mukjizat pertolongan tak terduga. Biasanya gitu sih mbah…. Belum minta saja sudah ditawari. Tapi di kota kecil sepert tempat saya. Entaaagh…. kalo di kota besar. Banyak raja tega katanya.
Mukjizat paling joss yaitu ban bisa balik atos sendiri. ?
doa ibu juga mbah
Bener om.. Doa ibu sepanjang jalan. Dulu jengkel sama ibu, di jalan kena masalah. Ban belakang nyangkut as roda kereta penjual bambu. Hadeuuhhh…… Maafkan saya ya Buk ?
nggih mbah
Saya dari gunungpati ungaran mau pulang ke jogja. Mendekati pertigaan bawen motor tak gas terus. Jalan nurun itu mbah. Hampir tiba di pertigaan itu blok mesin bersuara klak klak klak…. Langsung tak injak tuas persneling mocin 98cc saya itu. Mak tlusurrrrr meluncur tanpa suara knalpot alias mesin mati. Pikiran sudah kemana-mana gak karuan. Mlipir ke pinggir duduk di emperan rumah. Nyulut udud sama nyruput akua. Kira2 10 menit tak coba ngeslah/engkol. Cuma sekali langsung mak grennnggg….. Wahhh lega tenan hati saya. Kayanya overheat. Tapi suara klak klak itu yg bikin degdegan. Hati tinggal sekecil menir beras. Gak paham mesin soalnya.
wah,.. suara klatak-klataknya bikin spor jantung mbah
Klo ban bocor juga pernah di ungaran. Dari gunungpati juga. Tapi blusujan sampai mijen. Pas pulang, masih sekitar ungaran motor geol geol. Untung sekali awak mami. Di depan sudah kelihatan kios tambal ban. Jadinya nuntun sebentar. 2014 itu mbah. Masih ada foto pas rear tyre digarap. Saya kagum sama alat-alatnya. Kompresor juga gede. Untung lagi, dekat ind_m_rt. Bisa beli minum botol dingin. Cuma gak bisa nglurusin boyok. Ke jogja terasa jauh waktu itu. Kira kira jam setengah dua siang itu. Langit mendung juga.
Ada masalah pasti ada solusi..