
YUDIBATANG.COM – Halo brother biker 😀 ,.. Artikel pengalaman berkendara. Yups,.. bila kita berkendara dijalan raya baik menggunakan sepeda motor maupun menggunakan mobil biasanya akan ketemu dengan kendaraan pengangkut barang yang namanya truk. Dulu waktu saya aktif solo riding dari Batang ke Cirebon, saya selalu waspada bila akan mendahului truk dan memposisikan diri pada jarak yang aman. Karena menurut pengalaman, Jarak pengereman Truk butuh lebih jauh dibandingkan dengan mobil biasa. Yah,.. karena kalau di itung – itung, Truk memilki beban yang lebih berat dibandingkan dengan mobil biasa.
(Baca : cara aman menyalip truk dijalan raya satu arah )
Dulu saat saya naik motor dan berada dibelakang truk, saya sering melihat truk yang mengerem mendadak dan rodanya ngesat – ngesot. Setelah saya mendahului truk tersebut, saya melihat ekspresi sang sopir seperti lagi kesal menahan amarah. Ternyata sang supir barusan mengerem mendadak menghindari emak – emak naik motor yang nyalip seenaknya sendiri langsung ngeblok di depan truk. Sialnya, si emak-emak pengendara motor itu seperti tidak merasa bersalah sama sekali. hadeh,.. betapa sabarnya si babak supir itu.

Nah,.. ditahun 2018 yudibatang berkesempatan naik truk kontener dari jepara menuju ke Semarang. baca artikelnya Pengalaman naik truk kontener tua dari jepara menuju ke semarang. Waktu itu sebenarnya saya sudah beli tiket travel untuk perjalanan dari Jepara ke semarang. namun karena penasaran ingin merasakan naik truk berat, tiket travel saya hanguskan alias nggak dipake.
Jarak pengereman Truk, butuh lebih jauh
Sopirnya namanya pak Slamet. namanya naik truk kontener tua tentu jangan berharap perjalanan akan nyaman dan cepat. Namun naik truk kontener tua ada sensasi tersendiri yang tidak semua orang bisa merasakannya. Sembari nyetir, pak Slamet ngobrol – ngobrol dengan saya. tak lupa kami berdua menyalakan beberapa batang rokok dan klepas – klepus. Saat truk memasuki jalan raya pantura Demak Semarang, kami mulai menemui beberapa pengendara mobil dan motor yang slonang slonong. Beberapa kali pak slamet menginjak pedal rem dalam-dalam menghindari mobil yang menyalip dan langsung berada didepan truk dengan kecepatan rendah. Spontan saya kesal dan berteriak Jan**k! Yah,.. saya baru merasakan sendiri betapa repotnya supir truk berat saat berusaha mengerem mendadak menghindari obyek didepan yang terlalu dekat dan kecepan rendah. Dan disitu saya membuktikan bahwa jarak pengereman truk butuh lebih jauh dibandingkan dengan mobil biasa.
Waspada bagi anda yang berkendara didekat truk, kalau habis mendahului jangan memposisikan kendaraan terlalu dekan didepan truk. Karena truk akan berusaha keras menghentikan atau mengurangi laju truk agar tidak terjadi tabrakan. Kalau menurut yudibatang, jarak aman posisi kendaraan kita didpan truk setelah mendahului sekitar 10 meteran. Oh iya satu lagi. bagi pemotor jangan terlalu dekat sekali didepan atau disamping truk, karena nggak kelihatan dari kabin truk.
Makasih tulisan nya mbah. Sehat selalu nggih sekeluarga
nggih mbah,.. suwun