
YUDIBATANG.COM – Halo brother biker 😀 ,.. mampir kerumah teman. “Silaturohmi bisa memangjangkan umur”, kalimat tersebut memang benar adanya. Yups,.. sebelum masa pandemi, pekerjaan saya menuntut untuk travelling di sekitar daerah Jogjakarta, Solo dan Kartasura. Wilayah tersebut berada di daerah DIY dan Jawa tengah. Kadangkala dari Batang saya menuju ke Jogjakarta dulu ke mes perusahaan. Setelah berada di Yogyakarta, biasanya dua hari inspect di Daerah Jogja dan 3 hari inspect di daerah Solo atau Kartosuro.
Nah,.. di wilayah ini saya memiliki banyak sahabat KNTL yang umumnya member Motuba (MOBIL TUA BANGKA), bekakas dan teman sesama penggemar otomotif. Saat setelah selesai kerja di daerah solo, biasanya saya sempatkan mampir untuk bertemu atau Kopdar dengan sahabat KNTL ini. Banyak pengalaman-pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan dari acara-acara kopdar atau silaturohmi dengan sahabat kntl ini.
*yudibatang bersama member motuba Solo raya
Nah,.. suatu hari saya bertugas inspect furniture di daerah Sawit (masuk wilayah Boyolali) namun jaraknya lebih dekat ke wilayah Kartasura. Saat itu dari Yogyakarta saya memilih untuk naik motor suzuki Address daripada naik bis. Yah,.. pengin riding saja sambil menambah pengalaman melewati jalur-jalur baru yang sebelumnya jarang dilewati. Selesai kerja sekitar jam 5 sore, para sahabat KNTL sudah japri meminta kepada saya untuk mampir ke rumah mereka. Waduh,.. saya bingung mau mampir ke rumah sahabat KNTL yang mana nih? karena banyak sahabat KNTL yang berdomisili di dekat lokasi pabrik furniture. Bahkan salah satunya sudah kenal dengan menejer pabrik furniture yang saya datangi.
Mampir kerumah teman
Sekedar info, hampir semua sahabat KNTL member motuba ini sudah pernah saya bikinin lagu dan video lagu plus gitarannya dan saya aplot ke wall facebook mereka masing-masing he..he.. Dan hampir semuanya sudah pernah kopdar atau ketemu langsung. Sebut saja Bagus Arya Wijayadi, Stompong, Kirno paparozi, Ibnu Adi, Keken adi swasono, Priyo jatmiko dan Nang Muchtar Arifin. Mereka semua memiliki profesi yang berbeda-beda. ada yang pengusaha cafe, ada ahli komputer, maklar motuba, pegawai bank, kontraktor dan lain sebagainyat.
*Mbah Nanang bersama Yudibatang
Setelah menimbang-nimbang dengan waktu yang sudah menjelang malam, saya putuskan mampir ke rumah sahabat KNTL yang bernama Nanang Muchtar arifin. Beliau tinggal di daerah Klaten-Jawa tengah. dan tempat tinggal beliau berada di jalur yang akan saya lewati saat perjalanan pulang Ke Yogyakarta. Singkat kata sampailah saya didepan gang yang menuju rumah Nanang. Tidak lupa saya kirim pesan dulu via Watssapp, dan nanang berada dirumah serta mempersilahkan saya mampir.
Seperti biasa kopdar dengan member Motuba sahabat KNTL ini selalu diwarnai keceriaan, baru ketemu sudah ngguya-ngguyu dulu alias senyam-senyum, salaman dan bertegur sapa. Baru saja sampai, Mbah nanang langsung mengajak saya makan, kami berboncengan dengan suzuki address menuju warung mie ayam milik teman mbah nanang. namanya Mbah Victor Apri. Dalam hati saya berkata “wong iki ilmune duwur” (Orang ini ilmunya tinggi). Yups , ada dua hal positif yang saya dapatkan. yang pertama tentang Memuliakan tamu dan yang kedua tentang “ikut nglarisi jualannya teman”.
*Yudibatang mejeng di Warung Mie ayam Mbah Victor Apri
Setelah makan dan ngobrol, kami kembali menuju kediaman Mbah nanang. baru beberapa menit, Istri nanang sudah keluar membawa dua gelas kopi kental. mantab! kamipun ngobrol2 sembari menikmati kopi plus udud. Saat asik ngobrol, Nanang meminta saya untuk melepas kaos,.. “waduh! mau diapain nih?” batin saya. Ternyata dipijat bro!! Sembari memijat, nanang mengeluarkan jarum yang berada didalam kemasan plastik dan tissu alkohol. Kemudian punggung saya di tusuk pake jarum. Waaahh… sesuai dengan lagu yang pernah saya bikin buat beliau. Begini lagunya…
“Nang..tar fin… Nang tar fin.. nanang Muchtar Arifin.. Pegaweane tukang pijet otot dan tulang… ” wkwkwk…
Menurut Nanang, badan saya terlihat kurang sehat saat Nanang memijatnya. Oh,.. iya saat punggung ditusuk dengan jarum (ada empat jarum), saya tidak merasakan sakit apa-apa. Saya merasa biasa saja seperti tidak ada apa-apa. lanjut,.. nanang menanyakan apakah ada keluhan lain? Saya jawab “ada Mbah.. pendengaran saya kurang”. Nanang langsung mengeluarkan jarum-jarum saktinya dan menusuk di bagian belakang telinga serta dipelipis saya. Setelah jarum masuk, Nanang menyuruh untuk membiarkan jarum menancap sementara kami tetap ngobrol2 sambil ngupi-ngupi.
Saat kami sedang ngobrol, ternyata ada beberapa orang pasien yang datang untuk berobat. yang pertama seorang bapak muda umur 30an,.. keluhannya “botole” nglower alias nggak bisa AKAZ bin impoten. Nanang menusuk kepala bagian atas bapak muda tersebut. setengah jam kemudian jarum yang menancap dikepala bpk muda tersebut di cabut. Dan katanya botole sudah bisa kembali bangun dan akaz .. matab! bapak uda tersebutpun pulang. datang lagi seorang kakek2 umur 70an yang berjalan dengan dipapah anak laki-lakinya. kakek tersebut mengeluh kakinya sakit dan susah buat berjalan.
Mmpir kerumah teman ngga ada salahnya
Saya perhatikan aksi Nanang, yang secara pelan “mengoklak-aklek” alias menggerakan kaki kakek tersebut terus menghentak dengan tiba-tiba. “klek!”. Nanang menyuruh kakek tersebut untuk mencoba berdiri. Si kakek langsung berdiri dan tertawa terkekeh-kekeh.. “kok iso!” translate “kok bisa?”. Si kakek langsung berjalan mondar-mandir dengan lancar. Oh,.. iya anak laki2 yang mengantar kakek ini berumur sekitar 40an, gemuk dan berewokan. Spontan saya nyeletuk ” Mbah ..sampean koyo anggota empat berewok dari goa sanggreng.. musuhe wiro sableng”.. wkwkwk…
*Mbah Nanang in action pengobatang gratis di masjid
Setelah para pasien pulang, Nanang melepas jarum-jarum yang berada dipunggung serta telinga saya. saya dilihatin jarumnya, ternyata jarum masuk kedalam daging sedalam 2 cm bro! ngeri! tapi tidak terasa sakit sama sekali. Saat saya mau pulang, saya bertanya ke Nanang “Mbah,.. permisi nih.. bayarnya berapa ya?”.. karena saya melihat dua pasien yang datang memberikan sesuatu kepada Nanang. Nanang menjawab “Nggak usah mbah..”. Saya merasa nggak enak akhirnya saya keluar sebentar membeli rokok kesukaaan Nanang. Waktu sudah semakin malam sayapun pamitan kepada Nanang untuk melanjutkan perjalanan ke yogyakarta.
Terima kasih banyak Mbah Nanang Muchtar Arifin,.. semoga rejekinya tambah lancar. Itulah salah satu hal positif yang saya dapatkan saat mampir kerumah teman. Tukang pijat bukanlah profesi utama Nanang, Beliau seorang pekerja konstruksi. Dan sekali lagi saya membuktikan Pepatah “dont judge the book by its cover atau jangan menilai seseorang dari luarnya”. Penampilan Nanang cenderung sederhana pake kaos oblong, celana jeans sandal jepit. Beliau setiap juamt mi minggu ketiga mengadakan pengobatan gratis disebuah masjid. Luar biasa mbah. Sekarang kondisi pekerjaan saya menempatkan di area Cirebon-Jawa barat. Dan momentum untuk mampir datang kerumah sahabat KNTL wilayah Yogyakarta, solo, Klaten dan kartosuro sudah sangat kecil kemungkinannya,.. alias wis angel.
Insya Allah…
Ditawarin ganti all new Aerox malah nolak..