
YUDIBATANG.COM – Halo brother biker š ,.. Artikel pengalaman berkendara bersama Ki Slamet alias Yamaha R15V2 lawas tunggangan yudibatang. Oh,.. iya sebagai informasi saya tinggal di Batang jawa tengah dan bekerja di Cirebon jawa barat. Berangkat ke Cirebon saat hari minggu sore atau senin pagi. Dan pulang kebatang biasanya Jumat sore atau Sabtu siang. Dulu saya lebih sering menggunakan kereta api. Namun semenjak PT.KAI alias Kereta Api Indonesia menerapkan aturan wajib membawa kartu vaksin sebagai syarat naik kereta api, Saya mulai beralih menggunakan sepeda motor untuk menunjang aktifitas kerja… karena suatu hal, saya tidak bisa di vaksin. mau nggak mau harus naik motor karena kalau naik bis disamping lebih lama, jam keberangkatannyapun tidak bisa pagi-pagi sekali. Sisi baiknya saya mendapatkan banyak pengalaman berkendara lagi. Salah satunya pengalaman riding menembus samber mata.
Baca juga Yang harus dilakukan ketika mata kelilipan saat berkendara sepeda motor
Menurut yudibatang, Serangga samber mata adalah serangga berukuran kecil yang biasanya muncul saat musim kemarau dan pada waktu menjelang maghrib hingga malam hari. Ukurannya sebesar semut namun memiliki sayap. Serangga ini muncul bergerombol layaknya pasukan perang. umumnya muncul di tempat kosong yang terdapat sawah – sawahnya. Mengapa dinamakan samber mata? karena saat serangga ini muncul pas bersamaan ada orang lewat, entah jalan kaki, naik sepeda maupun naik motor. Serangga ini tanpa disengaja ada yang masuk ke mata dan bikin pedas mata. mau nggak mau harus di kucek-kucek. namun apesnya,.. bukannya matanya jadi baikan tapi malah jadi kena sakit mata merah.
Riding menembus samber mata
Sekitar awal september 2021, saya mengendarai Yamaha R15V2 dari Batang mau menuju ke Cirebon. Saya berangkat hari minggu sore sekitar jam empat sore. estimasi saya, perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam. perkiraan sampai di cirebo sekitar jam 7 malam. Singkat kata jam setengah enam saya sudah memasuki wilayah Tegal. Waktu itu saya tidak lewat dalam kota tegal, melainkan lewat jalan bypass setelah kantor walikota Tegal. jam enam kurang seperempat pas bersamaan waktu maghrib, saya Sampai di pertigaan yang menuju arah terminal tegal. saya tidak berbelok kekiri melainkan tetap lurus memasuki jalan tembus yang sampainya di daerah Bulakamba , Brebes. Jalan tembus ini sementara hanya bisa dilalui sepeda motor dan sepeda ontel.
Jalan tembus ini biasanya ramai sekali pada sore hari, banyak orang jalan – jalan santai melihat pemandangan. Namun pas waktu maghrib, jalannannya sepi sekali. Saya mulai tambah kecepatan motor hingga 100 km/jam. Namun baru berjalan sekitar 5 kilo meter, visor helm saya berbunyi keras.. “plethak… plethak…plethak….!!!”. saya kurangi kecepatan motor dan berhenti sembari menepi dipinggir jalan. ternyata banyak serangga di visor helm saya. saya baru ingat kalau musim kemarau pas waktu maghrib dijalan yang kanan kirinya sawah adalah daerah munculnya serangga samber mata. “hhhmm.. untuk saya pake helm full face,.. jadi serangga ini tidak bisa menyamber mata saya.” guman saya dalam hati. Wah..pengalaman baru nih.. riding menembus samber mata.. he..he..
Riding menembus sambar mata lebih aman pake safety gear komplit
Saya lanjutkan perjalanan,.. kali ini riding santai di kecepatan 50 hingga 60 km/jam. Serangga samber mata ini seperti meemnuhi jalan lingkar yang saya lalui. Ada beberapa pemotor yang tidak menggunakan helm, berhenti dipinggir jalan sembari ucek-ucek mata. ada juga pemotor yang berjalan pelan sekali, tidak menggunakan helm dan lengan kirinya sedikit menutupi mata. mungkin untuk menghalau serangga samber mata. Singat kata saya sampai di pintu keluar jalan lingkar di daerah bulakamba brebes. masuk ke jalan pantura, pandangan terasa burem terhalang bangaki serangga samber mata yang nempel di helm. Saya putuskan berhenti di indomaret. Ternyata banyak sekali bangkai serangga samber mata yang menempel di helm, di fairing depan motor, dijaket hingga dijok motor.

Saya minta ijin ke toilet kepada petugas indomaret. dan saya guyur helmnya dengan air.. yang penting visornya dulu yang bersih. yang lain belakangan.. he..he.. Begitulah Pengalaman riding menembus serangga sambar mata dijalan tembus Bulakamba Brebes.
Kembali ke halaman utama
Lama ga nulis pak, saya sering ngecek situs yudibatang tp belum ada tulisan terbaru sampai saat ini..akhirnya..oh ya pak mau tanya r15v2 ini sama si kalibayut enak mana dari segi mesin, handling, topspeed dsb nya? Ditunggu artikel horrornya di malam jumat besok pak hehehe
Kayaknya masih enakan Kibaliyut,.. Mungkin belum dapat feelnya R15v2 ini. Dan nggak tau riwayat pemakai sebelumnya.Kayaknya R15v2 ini banyak nganggurnya dan jarang dipakai kencang. Top speed masih di riset terus,.. sementara baru nyampe 120 km/jam
bikin artikel dong ttg mengapa tidak mau di vaksin, apakah ada hubungannya dengan teori konspirasi elit global? serta bagaimana tips dan trik mengatasi kewajiban kartu vaksin/aplikasi peduli lindungi. terima kasih.
bukan tidak mau tapi tidak bisa. Biasakan membaca dengan teliti
Pasti karena barusan kena covid, ya kan? Makanya tidak boleh divaksin dulu. Harus menunggu sekian waktu.
BTW, kena covid itu bukan aib. Tidak perlu dirahasiakan kayak orang kena penyakit kelamin. š